Selamat & Sukses Mina Taruna Bhakti Menjadi JUARA 3 Lomba Evaluasi Kelompok Pembudidaya Ikan SE-KABUPATEN SLEMAN Tahun 2019

JENIS KOI BAGIAN 5 (HIKARI UTSURI MONO, KIN GIN RIN, TANCHO)

1. HIKARI UTSURI MONO
Kelompok Hikari memiliki warna dasar metalik dengan sisik berbentuk seperti jaring atau Jala. Untuk Hikari Utsuri Mono, warna yang mendominasi yaitu hitam.



Namun, warna lain seperti merah Juga kerap muncul di kelompok koi ini. Misalnya gin shiro, gin showa, Goshiki Sanke, Goshiki Shows Dan Kinki Utsuri.


2. KIN GIN RIN
Kin Gin Rin merupakan koi cantik karena sejumlah sisiknya berwarna putih perak Dan mengilap. Warna mengilap tersebut timbul karena koi ini memiliki iridopor (sel pigment yang mengandung guanin, pemantul cahaya).



Koi yang sebagian besar tubuhnya diselimuti warna perak disebut Betagin, sedangkan jika seluruhnya ditutup warna perak disebut Tamagin/Platinum Gin Rin.



3. TANCHO
Tancho sering dilambangkan sebagai bendera kebangsaan jepang karena Ada pola bulatan merah di kepala. Seperti Kohaku Dan Taisho Sanke, memiliki Tancho berkualitas terbilang sulit. Maklum bill pola merah sudah melewati Mata Dan mulut, misalnya sampai ke bibir, maka koi tersebut tidak bisa disebut Tancho. Demikian pula bill bulatan merah sampai ke punggung.



Di belakang kepala boleh diikuti pola lain atau blok-blok Panjang merah atau hitam. Pola belakanglah yang mendasari penamaan Tancho. Misal, disebut Tancho Sanke bill pola di belakang kepala adalah hitam putih. Jenis lainnya adalah Tancho Kohaku, tnacho Goshiki Dan Tancho Sanke.



JENIS KOI BAGIAN 4 (HIKARI MUJIMONO, HIKARI MOYOMONO, GOSHIKI)

1. HIKARI MUJIMONO
Hikari Mujimono merupakan jenis koi yang berwarna metalik. Koi jenis ini merupakan persilangan antara Ogon dengan jenis koi lain, kecuali Utsuri Mono.




Ciri khas dari Hikari Mujimono hampir sama dengan Hikari Utsuri Mono. Koi ini dicirikan dengan tubuh berwarna emas (gold) di kepala. Sisiknya pun berwarna keemasan. Semakin lebar sisiknya, semakin baik penampilannya. Bedanya dengan Hikari Utsuri Mono adalah warna yang dominan pada Hikari Mujimono hanya satu. Ragam Hikari Mujimono sangat banyak. Penamaannya pun disesuaikan dengan warna yang mendominasinya. Misalnya, koi yang berwarna putih metalik disebut Platinum.


2. HIKARI MOYOMONO
Hikari Moyomono adalah kelompok koi dengan kombinasi dua warna atau lebih. Kriteria Hikari Moyomono yang bagus ditandai dengan kulit yang gemilau dengan susunan sisik yang rapi. Tubuh Hikari Moyomono harus seimbang Dan proporsional. Kepalanya terlihat menarik dan cemerlang.



Kelompok koi yang termasuk Hikari Moyomono yaitu Kujaku, Doitsu Kujaku, Kikushui, Yamato Nishiki Dan Hesey Nishiki.


3. GOSHIKI
Dari seluruh Ragam koi, mungkin GOSHIKI jenis yang Kaya warna. Hampir semua warna yang melekat pada koi, muncul di Goshiki. Merah, putih, hitam, biru muda Dan biru gelap berpadu dalam satu jenis koi. Warna yang dominan atau warna dasar pada koi ini adalah biru muda atau abu-abu.



Goshiki dikelompokkan menjadi Dua, yaitu Goshiki l (kelompok Goshaku) Dan Goshiki ll (kelompok Non Goshaku)




JENIS KOI BAGIAN 3 (SHUSUI, KOROMO, KAWARI MONO)

1. SHUSUI
Shusui merupakan koi bersisik besar dengan kulit lembut. Punggungnya berwarna biru gelap, sedangkan ujung hidung, pipi, perut dan lipatan siripnya berwarna merah.


Koi ini merupakan persilangan antara koi Asagi dengan ikan mas asal jerman.


2. KOROMO
Koromo merupakan koi hasil silangan Asagi dengan kohaku atau Asagi dengan Sanshoku.


Koromo mewarisi warna kulit yang putih dengan corak merah.


3. KAWARI MONO
Kawari mono diakui salah satu kelompok koi yang variasinya Paling beragam. Biasanya Kawari Mono didominasi oleh warna gelap, sehingga wajar bila penggemarnya sedikit. 


Jumlah Dan variasi Kawari Mono mencapai sekitar 20 macam.



JENIS KOI BAGIAN 2 (BEKO, UTSURI MONO, ASAGI)

1. BEKO
Sebenarnya Beko masih satu kerabat dengan Taisho Shanke. Belo merupakan kelompok nama koi yang memiliki pola hitam pada dasar tubuhnya yang berwarna warni, antara lain putih, merah Dan kuning.



Warna hitam (Sumi) muncul di bagian punggung diatas garis melintang hingga ekor. Sementara dinbagian kepala tidak diperkenankan muncul warna hitam sedikitpun. Paling populer adalah jenis shiro beko.


2. UTSURI MONO
Utsuri mono memiliki warna dasarnya hitam. Ada 3 jenis koi dalam kelompok utsuri mono, yakni Shiro Utsuri, Ki Utsuri Dan Hi Utsuri.



Shiro Utsuri memiliki warna dasar hitam dengan bercak putih berbentuk kerucut. Ki Utsuri memiliki warna hitam dengan bercak kerucut kuning. Warna hitam Hi Utsuri kontras sekali dengan warna merah. Jenis Utsuri Mono disukai karena memiliki kekontrasan warna yang kuat.


3. ASAGI
Asagi merupakan salah satu jenis koi yang tertua. Koi ini merupakan koi non metalik Dan keturunan dari Asagi Magoi.



Asagi dikenal sebagai koi yang memiliki warna hitam Dan kebiru-biruan atau biru muda. Punggungnya berwarna biru dan belang merah di bawah garis melintang. Sementara pipi, perut dan sambungan sirip tampak merah. Ciri khas lain dari jenis ini yaitu sisik birunya berbayang putih. Susunan sisik secara keseluruhan membentuk pola seperti jala.
Asagi yang bagus sebaiknya tidak memiliki noda di kepala.


Sumber: PS,2009, KOI, Jakarta, Penebar Swadaya.




JENIS KOI BAGIAN 1 (KOHAKU, TAISHO SANSHOKU, SHOWA SANSHOKU)

1. KOHAKU
Merupakan ratu koi, karena menurut sebagian besar pemilik koi, tidak indah menikmati liukan koi di kolam tanpa kehadiran kohaku.
Kriteria kohaku :


  • Warna dasarnya putih bersih dengan merah pekat, sehingga tampak kontras
  • Semakin banyak warna merah di kepala semakin baik, tetapi tidak sampai menutupi bagian Mata, hidung Dan pipi.
  • Posisi belang merah sebaiknya seimbang antara kiri Dan kanan.
  • Belang merah tidak sampai mengenai sirip
  • Batas warna merah Dan putih jelas, sehingga tidak tampak Ada gradasi atau memudar.

2. TAISHO SANSHOKU
Taisho Sanshoku (Sanke) merupakan ikan non metalik dengan Dua pola warna, yaitu merah (hi) Dan hitam (Sumi). Sementara warna dasarnya adalah putih.




Warna sirip Sanke putih yang dihiasi warna hitam. Sanke yang bagus memiliki Tejima (tiga atau empat garis hitam didada). Warna hitam di kepala adalah pantangan. Kepala sebaiknya berwarna merah, tetapi tidak menutupi Mata, hidung Dan pipi. 


3. SHOWA SANSOKU
Bagi pemula sangat sulit membedakan  Taisho Shansoku (Sanke) dengan Showa Sanshoku. Keduanya sepintas back benang dibelah Dua.



Showa Sanshoku yang terbaik dicirikan dengan kepala yang memiliki warna merah dengan ukuran Cukup besar, merata Dan pekat. Warna putih di sekujur tubuhnya harus putih seperti salju. Presentase putih berkisar 20-30%.


Sumber :
Redaksi PS,2009, KOI, Jakarta : Penebar Swadaya


BANTUAN DARI KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Pada bulan Desember 2017, Mina Taruna Bhakti memperoleh bantuan dari Kementrian Kelautan Dan Perikanan (KKP) kira-kira 14.000 bibit ikan Lele Dan 130 sak pakan.




Bantuan ini betul betul memberi manfaat besar bagi kelompok kami. Secara materi, tentu dengan bantuan ini meningkatkan kesejahteraan Anggota, Dan menambah jumlah kas kelompok.

Dari sisi psikologis, dengan adanya bantuan Lele, hubungan antar Anggota semakin erat, dikarenakan selama 3 bulan budidaya, hampir setiap malam, bahkan sampai dini Hari banyak Anggota yang masih berkumpul di kolam untuk memberi makan Lele Dan Dilanjut Kan dengan ngopi bersama.





KUNJUNGAN DOSEN PERIKANAN UGM



Pertengahan November 2017 adalah musim yang padat bagi Kelompok Ikan Mina Taruna Bhakti.
Disamping kolam yang masih baru, semangat budidaya tinggi, didukung saat itu kelompok sedang memperoleh bantuan ikan lele dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP)

Usia ikan yang dibudidayakan saat itu mayoritas menjelang panen. Pertumbuhan ikan juga normal, bahkan bisa dibilang bagus. Namun entah mengapa, tiba-tiba banyak ikan yang mati mendadak. Baik ikan lele dan ikan nila yang menjelang panen, mati mendadak. Jumlahnya ratusan bahkan ribuan dari setiap kolamnya.

Lalu kelompok berinisiatif untuk mencari tahu penyebab kematian massal ini, dengan menghubungi salah seorang mahasiswi Jurusan Perikanan UGM. 
Mendengar penuturan kami, ternyata kejadian luar biasa ini menarik perhatian Dosen dan Mahasiswa perikanan UGM untuk menelitinya.


Hingga pada hari minggu tanggal 21 Januari 2017, rombongan dari Jurusan perikanan UGM, yang dipimpin langsung oleh Ketua Jurusannya Dr. Ir. Murwantoko, Msi beserta 3 orang mahasiswa pascasarjana, datang mengunjungi kami.





Tim dari UGM melakukan pengamatan lapangan, serta pengambilan sampel ikan yang terindikasi terkena serangan penyakit.




Setelah pengambilan sampel, lalu dilakukan diskusi sembari minum teh bersama, dan menunggu hujan reda.





PERESMIAN KOLAM BARU


Pada tanggal 31 Desember 2017, kelompok ikan Mina Taruna Bhakti mengadakan tasyakuran peresmian kolam baru. Sesuai Target, awal Desember 2017 semua kolam baru telah selesai dibuat, Dan digunakan untuk budidaya.


Tasyakuran dilaksanakan secara sederhana di area kolam kelompok. Menu yang disuguhkan adalah ikan hasil panen sendiri.







Meski diadakan secara sederhana, Acara ini dihadiri oleh kepala dusun gesikan Dan kepala desa sidomoyo. Bapak kepala desa Sidomoyo selain meresmikan kolam baru dan memberikan dukungan moral, beliau juga memberikan bantuan material untuk kemajuan kelompok. Terima kasih Pak.